Rabu, 05 Agustus 2009

Upaya meningkatkan kemampuan menulis bahasa Inggris dengan menggunakan pendekatan e-mail untuk SMA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Perkembangan ilmu dan pengetahuan sejak tahun 2000 tampak sangat pesat. Hal ini terlihat dari kemajuan dan pertumbuhan infrastruktur pembangunan dan penemuan produk teknologi dengan inovasi tinggi - seperti produk komunikasi, hiburan, dan pendidikan. Fenomena ini terjadi secara global. Oleh karena itu setiap orang harus melakukan perubahan diri untuk mengantisipsi kemajuan ini. Pemerintah Indonesia - mulai dari tingkat pusat sampai ke tingkat daerah- telah melakukan pembenahan diri. Kabupaten Tanah Datar, misalnya, juga telah melakukan refleksi diri. Refleksi untuk mengantisipasi kemajuan global ini terlihat pada konsistensi Pemerintah Daerah (Pemda) Tanah Datar untuk mewujudkan masyarakat sejahtera dan berkeadilan yang ditetapkan dalam visi dan misi pembangunan Tanah Datar, dan sekaligus menjadi agenda pokok pembangunan daerah tahun 2006-2007 (Yusrizal,2008). Salah satu dari tujuan misi pembangunan Kabupaten Tanah Datar adalah “meningkatkan kualitas pendidikan”. Pemikir dan stakeholder bidang kependidikan di daerah ini telah merespon misi tersebut. Beberapa kebijakannya terlihat dalam bentuk program pemberian beasiswa pendidikan bagi siswa berprestasi dan bagi guru/pegawai untuk melanjutkan kualifikasi pendidikan strata 1 (S.1) dan S.2. Kemudian, membangun sarana learning centre, serta menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan.
Fenomena atas perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga terlihat dari antusias masyarakat terhadap keberadaan ICT (Information Communication Technology) atau TIK (Teknologi Informasi Komunikasi). Keberadaan alat-alat elektronik seperti; telepon, hand-phone (HP), MP3, komputer, laptop, LCD (Laser Crystal Disk), dan internet sudah menjadi fenomena sosial. Banyak remaja atau siswa memperlihatkan respon yang lebih serius terhadap produk ini. Memiliki HP, Komputer, Laptop, MP3, kemudian mengunjungi dan memanfaatkan internet sudah menjadi gaya hidup dan kebutuhan mereka. Respon remaja (siswa) terhadap produk ini lebih tinggi dari pada respon guru-guru dan orang dewasa lain. Akibatnya banyak siswa yang lebih kaya dengan wawasan informasi dan pengalaman tentang ICT dibandingkan wawasan guru-guru mereka. Akhirnya guru- guru menjadi gagap dengan teknologi.
Tidak hanya guru, sebagian siswa juga ada yang mengalami gagap teknologi. Pemerintah dengan kebijakannya menginginkan semua unsur pendidikan -guru dan murid- memiliki kepedulian untuk menguasai dan menggunakan teknologi/ informasi. Isyarat ini, misalnya, terlihat dalam uraian kurikulum Bahasa Inggris SMA (2006) yang menyatakan bahwa dalam unsur pembelajaran menulis Bahasa Inggreris mencantumkan kompetensi dasar (KD) tentang penggunaan electronic mail (e-mail). Guru dan siswa tentu harus merespon kurikulum ini. Mereka harus belajar dan menguasai e-mail dalam pembelajaran Bahasa Inggris. Mereka juga harus mampu untuk mengaplikasikan dan mengakses internet untuk tujuan pendidikan, menambah wawasan, dan melakukan pembelajaran seumur hidup- life long education.
Di daerah perkotaan terlihat bahwa pemanfaatan e-mail sudah menjadi fenomena sosial. Banyak siswa, guru, dan masyarakat memiliki e-mail. Peneliti dalam preliminary observasinya menemukan bahwa internet dan e-mail sebagai benda yang tidak asing bagi siswa dan guru (khususnya di SMA Muhammadiyah 2 Surabaya). Guru bahasa Inggris dan beberapa orang guru bidang studi lain juga memanfaatkan internet/ e-mail untuk tujuan pembelajaran. Pengalaman peneliti dalam pembelajaran menulis Bahasa Inggris menemukan bahwa internet dapat membuat pembelajaran lebih effektif dan optimal.
Berdasarkan hasil observasi, hanya 20% (8 siswa) dari 40 siswa yang dinilai sudah terampil dalam menulis artikel Bahasa Inggris, setelah diadakan tes awal kemampuan siswa dalam membuat kalimat bahasa Inggris (t-O).
Indikator yang digunakan untuk mengukur keterampilan siswa dalam menulis, di antaranya ketepatan pilihan kata (diksi), struktur kalimat, dan juga kosa kata yang dimiliki siswa.
Rendahnya kemampuan siswa dalam membuat kalimat bahasa Inggris ini tentunya dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain: kurangnya latihan yang diberikan guru, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas kurang bervariasi dan kurangnya tugas yang diberikan oleh guru. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mambuat kalimat bahasa Inggris dangan menggunakan strategi pendekatan menggunakan e-mail.
Yang dimaksud kemampuan membuat kalimat bahasa Inggris sederhana adalah kemampuan siswa dalam menuangkan ide atau gagasan dalam bentuk kalimat. Dalam membuat kalimat perlu memperhatikan dua hal, yaitu subtansi dari hasil tulisan itu (ide yang diekspresikan) dan aturan struktur bahasa yang benar (gramatical form and syntactic pattern). Membuat kalimat termasuk ke dalam kegiatan untuk keterampilan menulis, karena itu membuat kalimat juga berarti mengungkapkan ide dan berkomunikasi dengan orang lain melalui simbol-simbol bahasa (Harris, 1988).
Kalimat-kalimat yang dibuat dapat berupa kalimat yang paling sederhana yang hanya mengandung dua jabatan kata dalam kalimat, yaitu subyek dan kata kerja (S + V); subyek, kata kerja dan obyek (S+V+O) atau kalimat yang paling lengkap, yaitu: subyek, kata kerja, obyek, dan keterangan (S+V+O+ Adv).

1.2. Rumusan Masalah
1. Langkah-langkah apa saja yang perlu dilakukan dalam menggunakan pendekatan e-mail dalam pembelajaran kemampuan menulis bagi siswa SMA?
2. Apakah penggunaan pendekatan e-mail dalam pembelajaran bahasa Inggris dapat meningkatkan keterampilan menulis bagi siswa SMA?
1.3. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengidentifikasi langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam menggunakan pendekatan e-mail dalam pembelajaran keterampilan menulis bagi siswa SMA;
2. Untuk memaparkan hasil keterampilan menulis siswa SMA setelah pendekatan menggunakan e-mail digunakan dalam kegiatan pembelajaran bahasa Inggris.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Para guru bahasa Inggris dapat mengetahui langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam menggunakan pendekatan menggunakan e-mail dalam pembelajaran keterampilan menulis, khususnya bagi siswa SMA;
2. Keterampilan berbicara siswa kelas X 1 SMA GIKI Muhammadiyah 2 Surabaya, yang menjadi subjek penelitian ini mengalami peningkatan yang signifikan;
3. Para guru bahasa Inggris SMA diharapkan menggunakan pendekatan menggunakan media teknologi informasi dalam menyajikan aspek keterampilan menulis, bahkan guru bahasa Inggris di tingkat satuan pendidikan yang lebih rendah, seperti SD, atau yang lebih tinggi, seperti perguruan tinggi negeri atau swasta, diharapkan juga menggunakan hasil penelitian ini dalam upaya melakukan inovasi pembelajaran Bahasa Inggris.








BAB II
KAJIAN TEORI

2.1. Penelitian Sebelumnya yang Relevan
Penelitian sebelumnya adalah oleh Marjohan (2006) dengan judul ”Pendekatan Internet Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Bahasa Inggris Siswa SMA Negeri 3 Batusangkar.” Temuan dari penelitian ini meliputi tiga hal, yaitu: 1) Persiapan aplikasi internet, 2) Aktivitas menulis Bahasa Inggris melalui internet, dan 3) Kualitas tulisan siswa melalui internet.
1. Persiapan aplikasi internet,
Persiapan siswa dalam aplikasi internet adalah seperti memiliki komputer/laptop (atau memakai komputer rental) dan mampu mengoperasikannya, memiliki flash dish atau CD room, dan kemudian punya kemudahan untuk menjangkau tempat mengakses internet, seperti di warnet.
Dari data lapangan diperoleh bahwa 75% responden (siswa SMA Negeri 3 Batusangkar) memiliki komputer, 8% memiliki laptop, 90% memiliki flas dish. Kemampuan mengetik dan mengoperasikan komputer/ laptop adalah syarat mutlak bagi siswa untuk bisa mengaplikasikan internet. Sedangkan memiliki flash dish dan CD room diperlukan untuk menyimpan file atau dokumen. Flas dish perlu di-scan dengan anti virus agar tidak pindah ke dalam komputer. File dan dokumen ini dapat diapload atau dikirim melalui internet. Sebaliknya berbagai fitur dalam internet- teks, foto, lagu, dan film dapat disimpan atau didownload ke dalam benda- benda ini.
Keberadaan/ jarak dan waktu yang tersedia untuk mengakses internet, juga merupakan syarat mutlak untuk dapat melakukan aplikasi internet. 70% siswa mengatakan tinggal bersama orang tua (dalam kota), mereka punya kemudahan untuk mengakses internet- warnet atau warung telekomunikasi- di kota Batusangkar, atau mengakses internet pada labor bahasa. Selanjudnya, 25% respon tinggal pada kamar kost, mereka biasanya mengakses internet dalam perhitungan keuangannya. Pengunjung internet antara siswa laki-laki dan siswa perempuan jumlahnya cukup berimbang. Ini menunjukan bahwa tidak ada perbedaan gender dalam mengakses informasi, pendidikan dan hiburan lewat interenet.

2. Aktivitas menulis melalui interenet
Aktivitas menulis melalui internet dapat dilakukan melalui e-mail dan website pribadi atau meninggalkan pesan dan komentar pada situs/ web orang lain. Ada sejumlah mesin e-mail yang lazim digunakan oleh pengguna internet untuk keperluan berkomuniukasi yaitu seperti ; yahoo, gmail, telkom, plaza, hotmail, dan lain- lain. Sementara itu 90% responden memakai yahoo, karena mesin yahoo memiliki fitur yang lebih banyak dan lebih menarik serta dikenal lebih luas. 80% respon mengaku sudah memiliki e-mail, dan 20% memiliki e-mail tetapi penggunaannya tidak teratur. Mereka tahu cara menggunakan internet melalui guru TIK, dari buku, dari terman dan dari operator internet itu sendiri.
Umumnya responden (100%) mengungkapkan bahwa e-mail berguna untuk berkomunikasi, mengirim dan menerima pesan, serta mengirim tugas kepada guru. Seterusnya mereka 90% responden mengatakan bahwa dengan memiliki e-mail, mereka merasa lebih percaya diri, kepuasan diri dengan menggunakan teknologi modern. Memiliki e-mail berarti memiliki identitas sebagai warga dunia yang tidak gatek atau gagap teknologi (85%). Aktivitas menulis dalam Bahasa Inggris pada internet–dan juga dalam Bahasa Indonesia- adalah dalam bentuk; 1) mengirim / membalas e-mail, 2) mengapload website- friendster, blogspot, multiply, wordpress, 3) mengedit profil, serta 4) meninggalkan komentar pesan pada shouting box.

3. Kualitas tulisan Bahasa Inggeris
Menulis dalam Bahasa Inggris melalui internet biasanya dimulai saat kurikulum Bahasa Inggris- kompetisi dasar (KD) pada pembelajaran menulis- mengisyaratkan bahwa proses pembelajaran tentang e-mail. Dalam buku “English in context, developing competencies in English, for grade XII natural and social science program SMA/ MA” oleh Sundayana, et al (2005: 23-26), menjelaskan bahwa kompetensi dasar dalam menulis artikel internet, maka siswa harus mampu menulis melalui internet, yaitu menulis artikel internet dengan langkah-langkah retorika- menulis dalam bentuk deskriptif, narratif, prosedur, dan lain- lain, dalam bentuk sederhana.
Peneliti (sebagai guru Bahasa Inggris) dan siswa melakukan pembelajaran dengan KD tentang menulis menggunakan artikel internet, berdiskusi tentang dengan topik “manfaat dan pengaruh negative media massa seperti internet dan televisi. Sebelum mengakhiri pembelajaran dengan topik ini, guru memberi pekerjaan rumah, yaitu siswa harus menulis nasakah pendek tentang “advantage and disadvantage of television”. Tugas ini kemudian harus diserahkan melalui e-mail ke; marjohanusman@yahoo.com, atau marjohanusman@gmail.com
Pada kesempatan lain siswa juga diberi tugas lain- menulis pengalaman ketika berlibur- my holiday experience, atau my unforgettable experience. Mereka harus menyerahkan tugas mereka melalui e-mail ke guru Bahasa Inggris. Untuk verifikasi apakah siswa mengirim atau tidak, maka guru dapat mencek melalui e-mail, kemudian memberi komentar atas kualitas tulisan mereka.
Penilaian kualitas tulisan siswa harus merujuk pada indikator penilaian tulisan menggunakan analytical score. Brown (2004) mengatakan bahwa ada lima indikator dalam melakukan skor analisa, seperti:
1) Organisasi.
2) Isi/ Pengembangan logika.
3). Tata Bahasa.
4). Tanda baca, ejaan dan mekanik.
5). Gaya dan kualitas ungkapan.
Ke lima indikator di atas dikembangkan dari variable menulis Bahasa Inggris. Ini. Kemudian masing- masing indicator dipecah menjadi sub-indikator. Untuk lebih jelas dapat digambarkan sebagai table berikut:


2.2. Internet
Antusias dalam penggunaan komputer dan alat-alat berbasis ICT sebagai sarana hiburan dan belajar telah menjadi fenomena sosial. Rouet (1990) mengatakan bahwa ahli Microsoft- ahli komputer- telah membuat naskah atau teks-teks dalam satu computer dapat tersambung secara on-line dengan komputer-komputer lain di seluruh dunia, ini dikenal dengan istilah internet. Teks-teks atau naskah dalam internet tersebut bersifat hypertext (hiperteks). Rouet (1990) mengatakan bahwa hiperteks adalah teks-teks dalam komputer yang tersambung secara on line, dengan adanya link-link elektronik memungkinkan pengguna komputer dapat membuat hubungan dengan komputer lain di seluruh dunia. Hipertek telah menjadi dasar untuk terbentuknya “world wide web” yang pada internet di singkat menjadi “www”.
Konsep hypertext dapat dijabarkan sebagai suatu sistem penyimpanan data yang dapat diakses darimanapun sehingga navigasinya tidak berbentuk linear. Anwas (2003) mengatakan bahwa konsep hypertext dikembangkan oleh Ted Nelson melalui proyek Xanadu. Tahun 1987 dilakukan Konperensi Pertama hypertext yang didukung oleh 23 perusahaan termasuk Apple Computer, Harvard University, Xerox Parc, dan lain-lain. ,
Internet sering disebut sebagai jaringan komputer. Padahal tidak semua jaringan komputer termasuk internet. Jaringan sekelompok komputer yang sifatnya terbatas disebut sebagai jaringan lokal atau local area network (LAN). Kamarga (2002) mengatakan bahwa internet merupakan jaringan yang terdiri atas ribuan bahkan jutaan komputer, termasuk di dalamnya jaringan lokal yang berhubungan melalui saluran (satelit, telepon, kabel) dan jangkauannya mencakup seluruh dunia. Jaringan ini bukan merupakan suatu organisasi atau institusi, sifatnya bebas, karena itu tidak ada pihak yang mengatur dan memilikinya.
Penemuan internet dianggap sebagai penemuan yang cukup besar, yang mengubah dunia dari bersifat lokal atau regional menjadi global. Karena dalam internet terdapat sumber-sumber informasi dunia yang dapat diakses oleh siapapun dan dimanapun melalui jaringan internet. Melalui internet faktor jarak dan waktu sudah tidak menjadi masalah. Purbo (2001) melukiskan bahwa internet telah mengubah metode komunikasi massa dan penyebaran data atau informasi secara fleksibel dan mengintegrasikan seluruh bentuk media massa konvensional seperti media cetak dan audio visual.
Internet memiliki manfaat dan peran yang besar bagi kemajuan manusia. Mc.Inerney (1998) mengatakan bahwa internet adalah alat pendidikan dan komunikasi yang sangat penting, sehingga telah menjadi populer dalam dunia pendidikan dan komunikasi. Kepopuleran internet bagi penggunanya merupakan refleksi dari sense of freedom, dengan demikian internet merupakan media demokrasi yang memberikan akses universal terhadap bermacam bentuk dan jenis informasi.

2.3. Situs Web dan E-mail
World wide web atau disingkat menjadi “www” atau sering disebut dengan web mulai diperkenalkan tahun 1990-an (http://www.livinginternet.com). Fasilitas ini merupakan kumpulan dokumentasi terbesar yang tersimpan dalam berbagai server yang terhubung menjadi suatu jaringan (internet). Dokumen ini dikembangkan dalam format hypertext, dengan menggunakan Hypertext Mark up Language (HTML).Melalui format ini dimungkinkan terjadinya link dari satu dokumen ke dokumen atau bagian lain. Selain itu fasilitas ini bersifat multimedia, yang terdiri dari kombinasi unsur teks, foto, grafika, audio, animasi , dan juga video. Dengan fasilitas ini banyak orang membuat dan membangun situs atau website mengenai sesuatu yang menarik, seperti untuk perusahaan, sekolah, tempat rekreasi, lembaga formal, informal, dan lain-lain, sebagai sarana komunikasi, diskusi dan informasi bagi publik. Setiap orang bisa memiliki website resmi dan gratis. Untuk memiliki website maka seseorang harus mendaftar dan membayar pada pemilik website tersebut.
Acklen (2000) mengatakan bahwa banyak pengguna internet -misalnya siswa dan mahasiswa- membuat website . Dewasa ini pengguna internet dapat membuat website pribadi menggunakan sarana gratis seperti “blogger atau blogspot, wordpress, multiply, gmail, friendster”. Mereka dapat belajar sendiri- mengikuti petunjuk yang ada pada fitur situs gratis internet tersebut. Misalnya membuat situs gratis dengan menggunakan sarana blogger atau blogspot.
Membuat situs pribadi dengan menggunakan blogspot, mengharuskan seseorang untuk mendaftar (sign up) dengan mencantumkan e-mail dan password. E-mail yang mudah untuk diterima blogger atau blogspot adalah e-mail dengan gmail, contoh; marjohanusman@gmail.com, Gmail adalah sarana e-mail dari google untuk bisa memasuki halaman blogspot. Oleh sebab itu pengguna harus membuat e-mail menggunakan gmail.
Cara untuk membuat e-mail dengan sarana gmail adalah sebagai berikut: Seseorang harus membuka halaman berisi kata kunci gmail (klik kata “gmail”pada google, sampai tampil halaman untuk mendaftar atau sign up. Seseorang bisa memiliki e-mail, misalnya marjohanusman@gmail.com dan password (yang harus dirahasiakan). Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa e-mail dan password ini digunakan untuk menciptakan blog atau situs dengan sarana blogspot. Langkah-langkah bagi pemula membuat situs pada blogspot atau blogger adalah sebagai berikut:
1. Tulis kata kunci “blogspot” pada google dan klik sampai keluar halaman yang memajang pesan tentang blogspot. Klik pesan yang bertuliskan “blogspot” atau “create blogger”.
2. Mendaftar atau membuat blogger- sign up- dengan menggunakan e-mail dan password dengan sarana gmail.
3. Klik tulisan “create your blog”, ikuti langkah- langkah selanjutnya.
4. Pemiliki situs gratis bias membuat nama situs tersendiri dan menyimpan sejumlah fitur seperti: naskah, foto-foto, film, dan membuat link dengan alamat portal-portal informasi, situs resmi atau situs pribadi orang.
Guru dan siswa bisa memiliki situs pribadi dengan sarana lain seperti dengan wordpress, multiply, pagi, friendster. Melalui situs gratis ini, mereka dapat menyimpan album foto, tulisan atau naskah, serta fitur lain. Sarana ini dapat digunakan sebagai untuk bertukar informasi. Guru, misalnya, dapat menyimpan naskah-naskah bahan ajar seperti perangkat pembelajaran, soal-soal ujian, dan lain-lain sejauh ia sudi untuk diakses publik dan anak didik.

2.4. Aktivitas Menulis Bahasa Inggris Dengan E-mail
Electronic mail atau e-mail mulai diperkenalkan tahun 1971 (http://www.livinginternet.com). Fasilitas ini sering disebut sebagai surat elektronik, merupakan fasilitas yang paling sederhana dan mudah digunakan. Acklen (2000) mengatakan bahwa e-mail adalah salah satu fasilitas atau aplikasi yang paling banyak digunakan di internet. E-mail merupakan alat komunikasi yang paling murah dan cepat. Dengan menggunakan e-mail, guru dan murid, dapat berhubungan satu sama lain. Mereka juga dapat berkomunikasi dengan siapa saja dengan cepat dan murah. Pengguna e-mail juga bisa mengirim file- file dalam bentuk program, gambar, grafik, dan sebagainya. Ini dapat juga dikirim ke lebih dari satu orang sekaligus pada waktu yang bersamaan. Mesin e-mail yang banyak dipakai adalah seperti “yahoo, mnsn, telkomnet, plaza, hotmail, dan lain-lain”.
Seseorang bisa membuat account atau e-mail dengan mudah. Ia, misalnya, mula-mula membuka halaman yahoo. Kalau belum memiliki e-mail (belum bisa untuk sign in atau masuk ke halaman yahoo), maka ia harus mendaftar, melakukan sign up. Sampai muncul halaman atau formulir pendaftaran- mengisi butir demi butir pendaftaran. Pengguna e-mail harus selalu mengingat alamat e-mail dan password untuk dipakai setiap kali membuka e-mail sendiri.
Mailing list merupakan salah satu fasilitas yang dapat digunakan untuk membuat kelompok diskusi atau penyebaran informasi. Cara kerja mailing list adalah pemilik e-mail dapat bergabung dalam sebuah kelompok diskusi, atau bertukar informasi yang tidak dapat diintervensi oleh orang di luar kelompoknya. Komunikasi melalui fasilitas ini sama seperti e-mail yaitu bersifat tidak langsung.
Aktivitas pelajaran menulis Bahasa Inggris melalui e-mail atau internet memberikan manfaat bagi guru-guru dan murid. Mello (1996) dalam Belisle (1996) mengatakan bahwa dengan penggunaan komputer siswa bisa menjadi problem solver dan communicator yang lebih baik. Dengan menggunakan e-mail untuk mengirim atau menerima file atau pesan satu sama lain, maka siswa akan memiliki kesempatan untuk berkolaborasi yang luas dengan teman sekelas, teman sebaya, guru-guru, dan pengguna interenet lain. Pengguna internet dapat saling membantu dalam menganalisa, dan menghasilkan informasi serta ide-ide cemerlang dengah mudah dan effisien.
Belisle (1996) mengatakan bahwa melalui akses internet atau penggunaan e-mail, maka kesadaran sosial dan percaya diri mereka akan meningkat. Pengguna internet dan e-mail dapat membebaskan diri dari keterbatasan alat- alat komunikasi tradisional- seperti pos dan mengirim pesan lewat telegram- yang sering menghambat proses korespondensi dan menulis. Penggunaan internet dan e-mail kemudian ditransformasikan untuk sarana belajar, misalnya menulis atau mengarang. Pada mulanya dalam bentuk latihan pasif menuju pola belajar aktif: berdiskusi tentang pengalaman, penjelajahan dan kesenangan. Belajar melalui internet dan e-mail dapat membuat siswa menyadari potensi diri secara penuh. Untuk ini mereka perlu diperdayakan, dan guru dan siswa berkolaborasi melalui pembelajaran berbasis ICT- internet dan e-mail.
Penggunaan e-mail dalam aktivitas menulis Bahasa Inggris dapat dilakukan melalui interenet dari labor komputer, laptop pribadi, atau melalui warung telekomunikasi (warnet). Belisle (1996) mengatakan bahwa ada beberapa alasan mengapa penggunaan e-mail dapat memberikan manfaat bagi siswa dan guru dalam kelas Bahasa Inggris.

2.5. Standar Kompetensi Bahan Kajian Bahasa Inggris
Berkomunikasi dalam bahasa Inggris lisan maupun tulis secara lancar dan akurat sesuai dengan konteks sosialnya.

Mendengar
Memahami berbagai makna (interpersonal, ideasional, tekstual) dalam berbagai teks lisan yang memiliki tujuan komunikatif, struktur teks, dan linguistik tertentu.

Berbicara
Mengungkapkan berbagai makna (interpersonal, ideasional, tekstual) dalam berbagai teks lisan yang memiliki tujuan komunikatif, struktur teks, dan linguistik tertentu.

Membaca
Memahami berbagai makna (interpersonal, ideasional, tekstual) dalam berbagai teks tulis yang memiliki tujuan komunikatif, struktur teks, dan linguistik tertentu.

Menulis
Mengungkapkan berbagai makna (interpersonal, ideasional, tekstual) dalam berbagai teks tulis yang memiliki tujuan komunikatif, struktur teks, dan linguistik tertentu.



2.5.1. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMA dan MA
Berkomunikasi secara lisan dan tulis dengan menggunakan ragam yang sesuai secara lancar dan akurat.


Mendengar
Memahami berbagai makna (interpersonal, ideasional, tekstual) dalam berbagai teks lisan interaksional dan menolong terutama yang berbentuk deskriptif, naratif, spoof/recount, prosedur, report, news item, anekdot, eksposisi, explanation, discussion, commentary, dan review.

Berbicara
Mengungkapkan berbagai makna (interpersonal, ideasional, tekstual) dalam berbagai teks lisan interaksional dan menolong terutama yang berbentuk deskriptif, naratif, spoof/recount, prosedur, report, news item, anekdot, eksposisi, explanation, discussion, commentary, dan review.

Membaca
Memahami berbagai makna (interpersonal, ideasional, tekstual) dalam berbagai teks tulis interaksional dan menolong terutama yang berbentuk deskriptif, naratif, spoof/recount, prosedur, report, news item, anekdot, eksposisi, explanation, discussion, commentary, dan review.

Menulis
Mengungkapkan berbagai makna (interpersonal, ideasional, tekstual) dalam berbagai teks tulis interaksional dan menolong terutama yang berbentuk deskriptif, naratif, spoof/recount, prosedur, report, news item anekdot, eksposisi, explanation, discussion, commentary, dan review.

2.5.2. Kompetensi Dasar, Indikator dan Materi Pokok
2.5.2.1. Kompetensi Dasar
Mengungkapkan nuansa makna dengan langkah-langkah Pengembangan retorika yang benar di dalam teks tertulis berbentuk naratif, prosedur, spoof/ recount, report, dan news item.

2.5.2.2. Indikator
Mendemonstrasikan keterampilan dasar:
• Menggunakan tata bahasa, kosa kata, tanda baca, ejaan, dan tata tulis dengan akurat
• Menulis gagasan utama
• Mengelaborasi gagasan utama
• Menggunakan cetak mijaring yang tepat
• Membuat draft, merevisi, menyunting Menghasilkan berbagai teks terutama yang berbentuk
• Narasi: surat, cerita fiksi
• Prosedur (mis. Resep masakan)
• Recount (orientasi> peristiwa> orientasi)
• Report (laporan hasil pengamatan: fenomena yang dibahas> deskripsi yang mencakup, bagian> kualitas> kebiasaan, dsb.)
• News Items (berita, latar belakang, kejadian, sumber berita, dsb.)

2.5.2.3. Materi Pokok
Contoh ciri-ciri realisasi linguistik dalam masingmasing teks adalah sebagai berikut
Prosedur
• Adjectives, adjectival phrases and clauses
• Connectors to do with sequencse
• Nouns, noun phrases and clauses
• Quantifiers
• The simple present tense
• • Imperatives
• Verbs and verb phrases
Factual Recounts
• Adjectives, adjectival phrases, and adjective clauses
• Connectors dealing with sequences
• Nouns, noun phrases, and noun clauses
• The passive voice
• Prepositions and prepositional phrases
• Pronoun
• Quantifiers
• Tenses to express past time
• Verbs and verb phrases
Reports
• Adjectives, adjectival phrases, and adjective clauses
• Language for comparing, contrasting, defining, classifying (e.g. are called, belong to, can be classified as, are similar to)
• Pronouns: 3rd persons
• The Simple present tense
• Verbs and verb phrases.

2.6. Tabel Indikator Penilaian Tulisan
Variabel
Indikator
Sub-indikator
Menulis
1. Organisasi
1. Judul
2. Pendahuluan
3. Tubuh
4. Kesimpulan

2. Isi/ Pengembangan logika
1. Topik
2. Ide kongkrit
3. Pengembangan ide

3. Tata Bahasa
1. Bentuk Kata Kerja
2. Modal auxiliary
3. Penggunaan artikel
4. Preposisi
5. Tense sequencing
6. Klausa

4. Tanda baca, ejaan dan mekanik
1. Pemakaian Huruf besar
2. Paragraf
3. Tanda Baca
4. Ejaan

5. Gaya dan kualitas ungkapan
1. Penggunaan kosa kata
2. Struktur parallel
3, Register (penggunaan kata istilah sesuai bidang ilmu)
(Disadur dari Brown, 2004)
Tabel di atas menunjukan bahwa ada lima indikator yang harus menjadi fokus guru dalam menilai tulisan atau naskah siswa. Pada umumnya siswa tidak bermasalah dalam indikator “mengorganisir tulisan dan pengembangan ide / logika. Namun, sebagian besar siswa dalam menulis bahasa Inggris menggunakan strategi menterjemahkan ide dan fikiran dari Bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris. Pengaruh tatabahasa atau pola pembentukan kalimat dalam bahasa Indonesia ikut mempengaruhi kualitas Bahasa Inggris mereka. Sebagai contoh siswa sulit membedakan pemakaian /can/ dengan /able to/ atau /could/ ,kemudian /will/ dengan /would/, membedakan kalimat /past progressive/ dengan /past perfect/, dan lain- lain.
Untuk menjaga motivasi belajar, dan minat belajar siswa maka guru tidak melakukan koreksi terlalu banyak pada tulisan mereka. Bahwa yang perlu dilakukan adalah membaca ide yang ada dalam tulisan mereka dan memberi mereka reward dan appresiasi. Pemberian reward dan appresiasi yang dikirim lewat e-mail dapat menambah motivasi menulis mereka. Refleksi itu dapat diketahui dari e-mail yang mereka kirimkan ke e-mail guru (peneliti).

2.7. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan harus didasarkan pada konsep teoretis yang mantap dan diyakni kebenarannya (Bambang Yulianto, 2009: 10). Maka dari itu hipotesis pada penelitian ini adalah:
” Dengan menggunakan pendekatan penggunaan e-mail, kemampuan menulis pada siswa kelas X 1 SMA Muhammdiyah 2 Surabaya dapat ditingkatkan.”










BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas atau PTK yang dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 2 Surabaya. Menurut Arikunto (2000) bahwa penelitian deskriptif menggambarkan data dalam bentuk analisa, menggunakan persentase dan ungkapan-ungkapan sederhana. Sesuai dengan fokus penelitian bahwa subjek penelitian ini meliputi
1. Siswa sebagai sumber data yang mengeluarkan data;
2. Guru sekaligus sebagai peneliti yang akan memperoleh data awal;
3. Siswa kelas X 1 A SMA Muhammadiyah 2 Surabaya dengan jumlah siswa sebanyak 40 yang tentunya mendapatkan perlakuan yang sama dalam proses pembelajaran.
3.2. Rancangan Penelitian
Sesuai dengan karakteristik PTK, dimana diseutkan bahwa penelitian dirancang dengan menggunakan model siklus. Maka dari itu peneliti mentapkan bahwa penelitian ini akan berhasil dengan menggunakan dua siklus, dengan harapan penggunaan pendekatan penggunaan e-mail sudah menunjukkan hasil yang signifikan dengan indikator keberhasilan, tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya.
Langkah pertama dalam rancangan penelitian adalah, didasri oleh rumusan tujuan, maka dilakukan kajian teori sehingga pendekatan yang ditawarkan sebagai solusi dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah. Teori yang digunakan adalah teori yang berkaitan dengan aspek keterampilan menulis dalam mata pelajaran Bahasa Inggris di SMA dan teori yang berkaitan dengan pendekatan penggunaan e-mail sebagai inovasi tindakan yang dilakukan dalam upaya dalam meningkatkan keterampilan menulis siswa SMA.
Dari hasil kajian teori dirumuskan hipotesis tindakan, yaitu penggunaan pendekatan e-mail dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa SMA. Berdasarkan rumusan hipotesis tindakan, dilakukan perencanaan tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan menulis bagi siswa SMA kelas X 1 SMA Muhammadiyah 2 Surabaya. Langkah selanjutnya adalah melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana dengan melibatkan seorang kolaborator untuk melakukan observasi terhadap tindakan yang dilakukan.
Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan dan observasi, dilakukan analisis data yang diperoleh dari hasil keterampilan menulis siswa klas X 1 SMA Muhammadiyah 2 Surabaya. Data tersebut dibandingkan dengan indikator keberhasilan penggunaan pendekatan pragmatik, yaitu 70% (28 siswa) dari 40 siswa klas X 1 SMA Muhammadiyah 2 Surabaya terampil menulis artikel berdasarkan aspek ketepatan pilihan kata (diksi), struktur kalimat, dan perbendaharaan kosa kata. Bersama kolaborator, peneliti melakukan refleksi terhadap hasil analisis data. Jika hasil analisis data belum menunjukkan hasil yang signifikan, dilakukan refleksi untuk memperbaiki langkah-langkah yang perlu dilakukan pada siklus berikutnya.
Langkah selanjutnya adalah menyusun replanning (rencana tindakan) untuk siklus II berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan bersama kolaborator. Pada siklus II, peneliti melakukan tindakan sesuai dengan replanning yang telah disusun dengan melibatkan kolaborator untuk mengamati efektivitas pelaksanaan tindakan. Selanjutnya, dilakukan analisis terhadap data keterampilan menulis siswa kelas X 1 Muhammadiyah 2 Surabaya dibandingkan dengan indikator keberhasilan untuk direfleksi bersama kolaborator. Jika hasilnya belum signifikan, dilakukan replanning untuk siklus III.
Berikut adalah jadwal kegiatan penelitian yang diajukan:
No Kegiatan Waktu Keterangan
1 Tahap Persiapan:
1.1 Penyusunan silabus dan RPP
1.2 Penyusunan instrumen
1.3 Koordinasi dengan anggota 2 minggu
2 Tahap Pengumpulan Data
2.1 Pelaksanaan tindakan siklus I 1 Minggu
2.2 Analisis dan Refleksi 1 Minggu
2.3 Pelaksanaan tindakan siklus II 1 Minggu
2.4 Analisis dan Refleksi 1 Minggu
2.5 Pelaksanaan tindakan siklus III 1 Minggu
2.6 Analisis dan Refleksi 1 Minggu
3 Tahap Pengolahan dan Analisis Data
3.1 Tabulasi Data 1 Minggu
3.2 Pengolahan dan Analisis Data 1 Minggu
4 Tahap Penulisan Laporan 2 Minggu
Jumlah Minggu 12 minggu

3.3. Teknik Pengumpulan Data
Data dikumpulkan menggunakan teknik observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi (portofolio menulis Bahasa Inggris siswa). Teknik observasi digunakan untuk memperoleh pemahaman tentang persiapan aplikasi internet, aktivitas menulis melalui e-mail, dan kualitas tulisan melalui e-mail.
3.3.1. Observasi (pengamatan)
Teknik ini digunakan oleh kolaborator untuk mengobservasi pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh peneliti.
3.3.2. Wawancara
Teknik ini digunakan oleh peneliti dan kolaborator untuk mengetahui respon siswa secara langsung dalam berbicara dengan menggunakan pendekatan pragmatik. Wawancara terutama dilakukan kepada siswa yang menonjol karena kelebihan atau kekurangannya. Pelaksanaan wawancara dilakukan di luar kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pedoman wawancara.

3.3.2.3. Jurnal
Teknik ini digunakan oleh peneliti setiap kali selesai mengimplementasikan tindakan. Jurnal tersebut dijadikan sebagai bahan refleksi diri bagi peneliti untuk mengungkap aspek:

1. respon siswa terhadap penggunaan pendekatan penggunaan e-mail;
2. situasi pembelajaran; dan
3. kekurang puasan peneliti terhadap pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan.

3.4. Teknik Analisis Data
Data analisis dilakukan dengan menggunakan model analisis deskriptif yang di dalamnya melibatkan kegiatan pengumpulan data. Penyajian data, reduksi data dan penarikan kesimpulan (Miles dan Huberman, 1984). Untuk menjamin keabsahan data, peneliti menggunakan teknik validasi, sebagaimana dikatakan oleh Gay dan Airisian (2000) bahwa teknik validasi adalah mencari keteraturan data dengan membandingkan perbedaan data dengan eksistensi data atau fakta di lapangan.
Data penelitian juga dianalisis dengan menggunakan teknik tabulasi data secara kuantitatif berdasarkan hasil tindakan yang dilaksanakan pada setiap siklus. Hasil tindakan pada setiap siklus dibandingkan dengan hasil tes awal untuk mengetahui persentase peningkatan keterampilan siswa kelas X 1 SMA Muhammadiyah 2 Surabaya dalam menulis artikel bahasa Inggris melalui media e-mail.
Daftar Pustaka
Acklen, Laura.(1999).Belajar Sendiri Dalam 10 Menit Microsoft Office
2000.Yogyakarta: Andi.

Anwas, Oos M.(2003). Model Inovasi e-Learning Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan. ”Jurnal Teknodik e-Learning”. Jakarata: Depdiknas, Pustekom.
Arikunto, Suharsimi. (2000). Manajemen Penelitian. (edisi ke 5). Jakarta: Rineka Cipta.
Belisle, Ron. (1996). E-mail Activities in the ESL Writing Class, The Internet TESL Journal , vol 11, no 12 (http://itselj.org.writingclass/html ). akses, 12 November 2007).

Brown, H.Douglas.(2004). Language Assessment. Principles and classroom Practice. New York: Longman.

BSNP.(2006). Model Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Mata
Pelajaran:Bahasa Ingris SMA/MA. Jakarta: Depdiknas

Gay, L.R and Pieter Airisian. (2000). Educational Research: Competencies for Analysis and Application (6th Ed). New Jersey: Prentice Hall.

Kamarga, Hanny.(2002).Belajar Sejarah Melalui E-learning: Alternative Mengakses Sumber Informasi Kesejarahan.Jakarta: Inti Media.

McInerney, Denis M and McInerney, Valentina. 1998. Educational Psychology: Constructing Learning. New York: Prentice Hall.

Miles, Matthew B and Huberman, A. Michael. 1984. Qualitative Data Analysis: A Sourcebook of New Methods. London: Sage Publications.

Purbo, Onno W (2001).Masyarakat Pengguna Internet di Indonesia. Availavble at: (http://geocities.com/intercent/project/html) retrived Novemver 4th 2002.

Rouet, J.F. (1990). Intearctive Text Processing by Inexperiencede (Hyper) Reader. In A.Rizk, N. Streitz And J Andre (eds). Hypertext: Concept, Systems, and aplication. Cambridge: Cambridge University Press.

Yusrizal. (2008). Konsistensi Mewujudkan Masyarakat Sejahtera dan Berkeadilan . Batusangkar: Pemda Tanah Datar. (http://tanahdatar.go.id/index.php ,akses, 12 Desember 2008).